<p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif"><b>Pakar IPB: Cakaran Kucing Berpotensi Tularkan Rabies, Ini Langkah Pertolongan Pertamanya</b><br /> <br /> Cakaran kucing mungkin terdengar sepele, tetapi jangan pernah meremehkannya. Meski jarang, cakaran kucing berpotensi menularkan rabies, terutama jika tidak segera ditangani. Penyakit rabies sendiri merupakan infeksi sistem saraf yang fatal dan hingga kini masih menjadi ancaman serius apabila tidak ditangani sejak awal. Rabies umumnya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi, namun goresan atau cakaran juga bisa menjadi pintu masuk virus mematikan ini. “Cakaran kucing sebenarnya jarang menularkan rabies, tetapi tetap berpotensi jika luka terbuka dan terjadi kontak dengan air liur hewan yang terinfeksi,” ujar dr. Trisni Untari Dewi, dosen Fakultas Kedokteran Universitas IPB seperti dikutip dari laman IPB University, Jumat (1/8/2025).<br /> <br /> <b>Penularan rabies melalui cakaran kucing </b></span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Virus rabies menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi dan dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka atau mukosa. Meskipun anjing merupakan penyebab utama rabies pada manusia di Indonesia, kucing juga bisa menjadi sumber penularan. “Virus rabies akan masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang terbuka atau mukosa tetapi tidak dapat masuk melalui kulit yang utuh,” jelas Trisni. Di Amerika Serikat, kasus rabies akibat cakaran kucing sangat jarang terjadi. Bahkan, menurut data dari Verywell Health, hanya ada satu kasus yang tercatat secara resmi dan itu terjadi pada tahun 1975. Namun demikian, risiko sekecil apa pun harus tetap diwaspadai. Seperti disampaikan oleh Trisni, “Penting untuk mengetahui pertolongan pertama yang harus dilakukan jika terjadi cakaran kucing.”<br /> <br /> <b>Langkah pertolongan pertama</b></span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><br /> <span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Dilansir dari Verywell Health, jika Anda tercakar kucing, berikut langkah-langkah yang perlu segera dilakukan: </span></span></span></p> <ul> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Cuci luka dengan sabun dan air bersih selama minimal 15 menit secara menyeluruh </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Gunakan antiseptik, seperti alkohol atau povidone iodine, untuk mencegah infeksi lanjutan </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 8pt 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Pantau tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, bengkak, rasa panas, atau nyeri di sekitar luka </span></span></span></li> </ul> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Jika luka memburuk atau Anda tidak yakin dengan status vaksinasi hewan yang mencakar, segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan terdekat.</span></span></span><br />  </p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif"><b>Risiko lain dari cakaran kucing</b><br /> <br /> Selain rabies, cakaran kucing juga bisa menularkan infeksi lain seperti: </span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Cat-scratch disease (penyakit cakaran kucing), yang disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae. Gejalanya antara lain demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri otot. </span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">MRSA, infeksi bakteri resisten yang bisa menyebabkan infeksi kulit serius hingga komplikasi sistemik. </span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Infeksi lain seperti Pasteurella multocida dan Staphylococcus aureus, yang dapat memicu cellulitis atau infeksi jaringan kulit dalam. </span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Pencegahan: vaksinasi dan kebersihan </span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Untuk menurunkan risiko rabies dan infeksi lainnya, berikut beberapa langkah pencegahan yang disarankan: </span></span></span></p> <ul> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Pastikan kucing Anda mendapatkan vaksinasi rabies secara rutin </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Hindari kontak langsung dengan hewan liar atau kucing yang tidak dikenal </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Jangan biarkan kucing menjilat luka terbuka atau makanan Anda </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 8pt 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Jaga kebersihan tangan, terutama setelah bermain dengan hewan peliharaan</span></span></span></li> </ul> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"> </p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif"><b><span style="font-size:10.5pt"><span style="background:white"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Roboto"><span style="color:#2a2a2a">Kapan harus ke dokter?</span></span></span></span></span></b><br /> <br /> Segera cari pertolongan medis jika: </span></span></span></p> <ul> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Anda tidak yakin apakah kucing tersebut sudah divaksin </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Luka terasa sakit, bengkak, atau bernanah </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Anda mengalami demam, menggigil, atau gejala lain, seperti flu, setelah tercakar </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 8pt 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">Anda belum mendapatkan vaksin tetanus dalam lima tahun terakhir </span></span></span></li> </ul> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif">“Penularan rabies memang jarang terjadi lewat cakaran kucing, tetapi tetap berpotensi jika ada luka terbuka dan kontak dengan air liur hewan yang terinfeksi," jelas Trisni. Meski kasus rabies akibat cakaran kucing tergolong langka, bukan berarti risikonya bisa diabaikan. Dengan mengenali gejala, memahami mekanisme penularan, dan melakukan pertolongan pertama yang tepat, Anda bisa mengurangi risiko infeksi serius. Jaga hewan peliharaan Anda tetap sehat, dan selalu tanggapi setiap luka dari hewan dengan langkah medis yang sesuai.</span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"> </p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt">source</p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:115%"><span style="font-family:Aptos,sans-serif"><a href="https://health.kompas.com/read/25H05060000368/pakar-ipb--cakaran-kucing-berpotensi-tularkan-rabies-ini-langkah-pertolongan">klikdisni</a></span></span></span><br />  </p>
Cakaran Kucing Berpotensi Tularkan Rabies
08 Aug 2025