<p>Beberapa wanita mungkin cemas dan tak nyaman saat vaginanya terlalu becek. Kondisi ini membuat wanita perlu mengganti celana dalamnya atau memakai <em>pantyliner</em>.</p> <p>Diketahui, dinding vagina memproduksi lendir atau cairan yang memiliki manfaat seperti melembapkan saluran genital dan menjadi pelumas selama berhubungan seksual (penetrasi).</p> <p>Cairan di vagina bisa memiliki volume yang lebih banyak dari biasanya. Kondisi ini membuat vagina basah hingga cairan terasa tembus dari celana dalam.</p> <p>Menurut dokter spesialis kandungan, Angela Jones, MD, vagina basah umumnya disebabkan karena peningkatan gairan seksual.</p> <p>"Vagina akan membesar saat seorang wanita yang merasakan gairah seksual. Hal ini karena peningkatan aliran darah ke area vagina yang nantinya mendukung pelumasan," ujar Angela kepada <em>Health.com</em>.</p> <p>Angela juga menambahkan, terapi pengganti estrogen pada wanita menopasue yang digunakan untuk mengatasi kekeringan vagina juga meningkatkan kelembapan area sensitif tersebut.</p> <p><iframe allowfullscreen="true" data-gtm-yt-inspected-12="true" data-gtm-yt-inspected-2485677_254="true" data-gtm-yt-inspected-8="true" data-youtube="noTTOYoXoTI" frameborder="0" height="301px" id="99936388" src="https://www.youtube.com/embed/noTTOYoXoTI?enablejsapi=1&origin=https%3A%2F%2Fhealth.kompas.com" title="Ratusan Mahasiswa Bandung Idap HIV, Ini Gejala dan Penularannya" webkitallowfullscreen="true" width="100%"></iframe></p> <p> </p> <h2>Bagaimana jika vagina wanita terlalu becek?</h2> <p>Tingkat kelembapan vagina tiap wanita bervariasi. Ada yang memiliki kelembapan normal, ada pula yang merasa vaginanya telalu becek atau basah.</p> <p>Kondisi kelembapan vagina wanita juga berubah-ubah akibat dari kadar dan fluktuasi atau naik turunnya hormon. Sehingga, vagina terlalu becek bisa dikatakan kondisi yang normal.</p> <p>Angela menyebut kelembapan vagina bisa meningkat sehingga terasa terlalu becek saat wanita berada di sekitar ovulasi atau proses ketika sel telur yang matang mengalami pelepasan ke rahim.</p> <p>Saat ovulasi, cairan vagina cenderung memiliki tekstur yang lebih encer sehingga membuat area kewanitaan lebih basah atau becek.</p> <p>Selain itu, ibu hamil juga sering merasakan vaginanya terlalu basah akibat volume keputihan yang lebih banyak dari biasanya.</p> <h2>Kondisi vagina becek yang perlu diwaspadai</h2> <p>Meski terbilang normal, vagina becek juga dapat menandai masalah kesehatan terkait organ reproduksi. Berikut beberapa kondisi yang perlu diwaspadai para wanita:</p> <ol> <li>Vagina basah tiba-tiba akibat volume keputihan meningkat dalam beberapa hari</li> <li>Gatal-gatal di area vagina yang lembap</li> <li>Vagina mengeluarkan bau tidak sedap, cenderung busuk</li> </ol> <p>Jika menemui tanda-tanda di atas, Anda dianjurkan segera periksa ke dokter obgyn.</p> <p>Gejala-gejala ini bisa menjadi indikasi beberapa hal, termasuk pertumbuhan bakteri yang berlebihan di vagina (vaginosis bakterialis), infeksi jamur (trikomoniasis), infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit.</p> <p> </p> <p>Source<br /> <a href="https://health.kompas.com/read/22K13210000768/normalkah-vagina-terlalu-becek-berikut-penjelasan-dokter?page=all#page2">https://health.kompas.com/read/22K13210000768/normalkah-vagina-terlalu-becek-berikut-penjelasan-dokter?page=all#page2</a></p>
Normalkah Vagina Terlalu Becek? Berikut Penjelasan Dokter
14 Nov 2022