<p>Makanan ultra proses (<em>ultra-prosessed food</em>/UPF) atau disebut juga dengan makanan kemasan ternyata dapat membahayakan kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan.</p> <p>Perlu diketahui, makanan ultra proses merupakan makanan yang telah mengalami tingkat pemrosesan dan modifikasi industri yang signifkan selama persiapan dan hanya mengandung sedikit makanan utuh.</p> <p>Selama pemrosesannya, makanan ultra proses juga mendapatkan tambahan food additivities, seperti gula, lemak, garam, perisa, hingga penguat rasa.</p> <p>Beberapa makanan ultra proses yang sering kita jumpai, antara lain:</p> <ul> <li>saus</li> <li>sereal berperisa</li> <li>pasta</li> <li>biskuit</li> <li>minuman ringan</li> <li>es krim</li> <li>mie instan</li> <li>nugget</li> <li>sosis</li> <li>selai</li> </ul> <p>Cara praktis untuk mengidentifikasi produk ultra proses yaitu memeriksa komposisi yang biasanya tertera di belakang kemasan.</p> <p>Makanan ultra proses biasanya mengandung bahan-bahan kimia, seperti sirup jagung, fruktosa, kasein, wey, protein kedelai, hingga maltodekstrin</p> <h2>Makanan ultra proses sebabkan obesitas</h2> <p>Makanan ultra proses mungkin memang terkesan praktis dan mudah dalam mempersiapkannya, sehingga banyak dijadikan pilihan menu sebagian orang.</p> <p>Padahal, makanan ultra proses dapat memicu beberapa masalah kesehatan, salah satunya ialah pencetus obesitas.</p> <p>Makanan ultra proses yang rutin dimakan para ibu dan diberikan ke anak sejak kecil picu obesitas pada si buah hati.</p> <p>Hal tersebut baru-baru ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dipublikasikan <em>The BMJ</em> pada Oktober 2022.</p> <p>Penelitian ini menggunakan data para ibu yang terdaftar dalam <em>Nurses' Health Study II</em> (NHS II) serta anak-anak mereka yang berpartisipasi dalam <em>Growing Up Today Study</em> (GUTS I dan II). Total partisipan anak dan ibu yaitu sejumlah 19.958 orang.</p> <p>Para peneliti menggunakan data yang dikumpulkan dari kuesioner gaya hidup dan kesehatan yang diberikan secara teratur. Ini termasuk menanyakan seberapa sering konsumsi berbagai makanan ultra proses.</p> <p>Peneliti menemukan bahwa makanan ultra proses yang dikonsumsi para ibu dan diberikan selama pertumbuhan anak memiliki kaitan dengan peningkatan risiko kelebihan berat badan atau obesitas pada anak mereka.</p> <p>Anak-anak yang rutin mengonsumsi makanan ultra proses sebagai menu harian punya risiko 26 persen lebih besar mengalami obesitas pada usia kanak-kanak atau remaja daripada yang mendapat asupan makanan segar dan buah-buahan.</p> <h2>Apakah makanan ultra proses yang dimakan bumil sebabkan anak obesitas?</h2> <p>Andew Chan dkk juga meneliti dampak dari asupan makanan ultra proses selama kehamilan.</p> <p>Penelitian menyimpulkan bahwa makanan ultra proses selama kehamilan tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko kelebihan berat badan pada bayi yang dilahirkan.</p> <p>Kendati demikian, para peneliti menemukan risiko peningkatan obesitas pada anak-anak yang ibunya rutin mengonsumsi makanan berbasis olahan susu dan minuman manis selama kehamilan.</p> <h2>Efek lain makanan ultra proses</h2> <p>Dilansir dari <em>Medical News Today, </em>selain menyebabkan peningkatan risiko kelebihan berat badan atau obesitas pada si kecil, makanan ultra proses juga dapat mengakibatkan efek buruk lain yaitu:</p> <ul> <li>menyebabkan gangguan gizi pada tumbuh kembang anak</li> <li>meningkatkan risiko penyakit diabetes, kardiovaskular, hipertensi, hingga sindrom metabolik</li> <li>bersifat adiktif sehingga menyebabkan kecanduan</li> </ul> <p>Melihat banyaknya efek berbahaya dari makanan ultra proses, ada baiknya para orangtua untuk mengurangi konsumsi atau menyediakan UPF sebagai sajian di rumah.<br /> <br /> Source<br /> <a href="https://health.kompas.com/read/2022/10/13/140100768/apakah-makanan-ultra-proses-yang-dimakan-bumil-sebabkan-anak-obesitas-?page=all#page2">https://health.kompas.com/read/2022/10/13/140100768/apakah-makanan-ultra-proses-yang-dimakan-bumil-sebabkan-anak-obesitas-?page=all#page2</a></p>
Apakah Makanan Ultra Proses yang Dimakan Bumil Sebabkan Anak Obesitas?
13 Oct 2022