<p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Demi mengurangi risiko kesehatan pada calon bayi dan komplikasi kehamilan pada ibu hamil, setiap pasangan dianjurkan untuk menjalani keluarga berencana untuk mengatur jarak kehamilan. Beberapa penelitian menganjurkan, jarak kehamilan yang baik idealnya antara 18 bulan sampai 24 bulan dari persalinan sebelumnya. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyarankan jarak kehamilan paling ideal yakni tiga tahun dari persalinan sebelumnya. </span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Secara umum, ibu yang melahirkan bayi dalam rentang waktu kurang dari lima tahun dari persalinan sebelumnya masih dianggap belum memiliki jarak kehamilan terlalu jauh. Pengecualian bagi ibu yang berencana hamil di usia 35 tahun ke atas, jaraknya boleh dirancang lebih dekat yakni minimal satu tahun dari kelahiran bayi sebelumnya. Berikut penjelasan lebih lanjut risiko jarak kehamilan terlalu dekat berikut pro dan kontra yang bisa jadi pertimbangan calon orangtua. </span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times=""><b>Risiko jarak kehamilan terlalu jauh </b></span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Dilansir dari MayoClinic, dari kacamata kesehatan, ada beberapa risiko jarak kehamilan terlalu jauh atau di atas lima tahun yang perlu diwaspadai calon orangtua, di antaranya: </span></span></span></p> <ul> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Meningkatkan risiko preeklamsia pada ibu hamil yang sebelumnya belum pernah mengalami punya riwayat komplikasi kehamilan ini </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Kapasitas rahim tidak seoptimal kehamilan berjarak kurang dari lima tahun. Hal ini disebabkan, kehamilan biasanya meningkatkan kapasitas rahim untuk menunjang tumbuh kembang janin. Tapi, karena jarak persalinan terlalu lama, manfaat ini berkurang sampai menghilang </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 8pt 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Jarak kehamilan yang terlalu jauh biasanya membuat kehamilan lebih berisiko, terutama jika ibu hamil lagi di usia 35 tahun ke atas </span></span></span></li> </ul> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Mengingat ada beberapa risiko kesehatan jarak kehamilan terlalu jauh, coba pertimbangkan jarak ideal untuk perencanaan keluarga. </span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times=""><b>Pro kontra jarak kehamilan terlalu jauh </b></span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Terlepas dari faktor kesehatan, jarak kehamilan terlalu jauh juga memiliki prokontra dari sisi pengasuhan anak. Dilansir dari Healthline berikut beberapa di antaranya: </span></span></span></p> <ul> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Anak yang besar umumnya lebih siap menyambut kedatangan adik bayi </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Orangtua bisa mengoptimalkan tumbuh kembang buah hatinya, terutama di masa keemasan atau 1.000 hari kehidupan si kecil </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Orangtua lebih siap mental </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 0cm 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Anak yang besar biasanya sudah sibuk dengan rutinitasnya, sehingga orangtua bisa lebih fokus mengasuh bayi </span></span></span></li> <li style="margin:0cm 0cm 8pt 36pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Kemungkinan muncul kecemburuan dari anak yang besar </span></span></span></li> </ul> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Meskipun ada prokontra di atas, tapi sebaiknya para orangtua tetap mempertimbangkan faktor kesehatan sebagai risiko jarak kehamilan yang terlalu jauh. Jangan lupa juga berkonsultasi ke dokter yang biasanya menangani terkait jeda waktu yang ideal ini. Terutama jika calon ibu memiliki masalah kesehatan khusus, pernah keguguran, atau hamil di usia 35 tahun ke atas.</span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:12pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Source<br /> <a href="https://health.kompas.com/read/2022/07/08/180100168/3-risiko-jarak-kehamilan-terlalu-jauh">https://health.kompas.com/read/2022/07/08/180100168/3-risiko-jarak-kehamilan-terlalu-jauh</a></span></span></span><br />  </p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"> </p>
3 Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Jauh
09 Jul 2022